Amaliyah Mengenal Jati Diri

Berlandaskan dari Kata mutiara

"ilmu akan selalu menjaga pemiliknya, sedang harta akan selalu dijaga oleh pemiliknya".
“so... apakah keuntungan dari mempelajari ilmu ini??”
Dengan mengumpulkan segenap keyakinan, meninggalkan kotoran keraguan dalam diri-jiwa manusia, apapun dapat dilakukan, bahkan hal yang sekiranya mustahil untuk difikirkan atau bahkan dilakukan..!!, namun, dalam bahasan forum (supranatural) ini kami hanya dapat menyebarkan hal-hal berupa aplikasi umum yang bersifat defensive yang biasanya terjadi dalam ruang lingkup supranatural manusia yang diantaranya:

Beramalkan dari Mahapatih Gadjahmada, Sri Baduga Maharaja, Kanjeng Prabu Siliwangi, dan R. Joko Kaiman sebagai contoh pemegang ilmu ini di tatanan daratan pulau jawa, keilmuan ini ada sebagai proses pencarian dan tingkat tertinggi dari mahluk yang munzil bernama Insan/ Manusia yang bertujuan dan diberikan kewajiban menjadi Insan Kamil (Manusia Sempurna) yang berkuasa menjadi Pengayom, Penjaga, Pengatur semesta jagad raya, tak dibedakan itu dari batasan Ghaib, ataupun nyata, karena semua yang ada di langit dan di bumi inilah yang diberikan tuhan semesta kepadanya (para manusia)..

Lelaku:
Aktivasi dengan jalan tafakkur diri, atw awamnya bilang meditasi diri.
duduk sila dengan kepala tengadah, arah tubuh menghadap matahari terbenam.

daerah perut sekitar hati ditekan dengan sekempes kempesnya, badan tegak layaknya seorang prajurit, lalu nafas dada diatur sambil syahadat di hati sembari fikiran dikosongkan hingga nyawa seakan dicabut, baru mengucap Salam Hati (Diri men-salami hati, dan Hati menjawab salamnya lewat perantara mulut) sekeras-kerasnya...

Pada saat mulanya, posisi duduk seperti sila biasa tanpa ada kaki yang ditumpuk (Seperti Gambar nomor 1),

Hingga saat klimaksnya kepala terangkat (mendongak) karena desakan nafas hingga ruh dan jasad manusia mencapai titik SELARAS, dimana apa yang berada di atas sadar maupun di bawah sadar manusia terkoneksikan secara keseluruhan (Seperti gambar nomor 2)..

Sehingga apa yang dikatakan raga sama dengan yang dikatakan nurani.

NB: Sebelum melakukan ada baiknya untuk wudlu terlebih dulu, dan berada pada saat ruang, dan badan yang bersih, serta memiliki tekad dan niat besar, jauhkan nafsu dan ambisi dunia

Sehingga Ilmu ini Prefer kepada mereka yang dapat menanggalkan pakaian keraguan, dan megedepankan keyakinan..
Bukan untuk ujub, riya takabbur dan jumawa..

Tiada pantang, tiada larang...